🎬 AE Jadi Aku Sebentar Saja
📺 AE Sinetron Script
🟣 Alt. Episode 1: Arka Si Kucing Magenta dari Masa Silam
🔵 Part A: Kenangan Dinasti Tang yang Kembali Sebelum Subuh
📌 Lokasi: Di antara waktu dan ruang – Sebelum fajar, tahun tak bernama.
📅 Pacitan, 28 Juli 2025
---
Suara nyanyian lembut alat petik guqin terdengar samar. Kabut putih menggantung di antara bukit dan sungai yang mengalir tenang. Angin membawa harum melati dan dupa kayu cendana.
Seorang pemuda berpakaian keraton sutra biru kehijauan berdiri di beranda paviliun bambu. Ia mengenakan jubah panjang dengan sulaman naga emas di dada, tetapi ditutup separuh oleh selendang putih sederhana seperti milik tabib keliling. Di sisinya tergantung kantung ramuan dan gulungan bambu.
ARKA (monolog):
"Aneh... Padahal tadi aku masih berada di kamar Savitri. Tapi sekarang... kenapa langitnya seperti lukisan Dinasti Tang?"
Ia melangkah ke depan. Langkahnya ringan namun berwibawa. Sorot matanya bijak, seolah menyimpan kenangan yang bukan miliknya.
Seorang anak lelaki kecil berlari-lari ke arahnya, menggandeng ibunya yang batuk-batuk.
ANAK:
"Tabib Arka! Tolong Ibu saya. Dia demam tinggi sejak semalam!"
ARKA (merunduk lembut):
"Berikan aku nadinya."
(Tangannya halus menyentuh pergelangan si ibu.)
Ia mengeluarkan botol kecil dari kantung kulit, mencampur ramuan, lalu meniupnya ke dalam air hangat.
ARKA:
"Minumlah ini! Malaria demam lembap. Bukan angin malam. Akan baikan saat fajar."
Ibu itu menunduk. Langit perlahan berubah warna — dari keemasan menjadi ungu gelap.
Tiba-tiba suara guqin berhenti. Arka menoleh ke langit. Bintang-bintang membentuk spiral aneh. Matanya membelalak. Tubuhnya mulai memudar seperti kabut.
ARKA (panik pelan):
"Tunggu... apa aku akan terbangun dari ini?"
Dalam sekejap, Arka terjatuh — bukan di jalanan desa Dinasti Tang — tapi ke atas bantal satin warna lavender di kamar Savitri.
Ia membuka matanya.
Tubuhnya kini kecil. Berbulu lembut. Berwarna pink magenta. Berkaki empat. Dengan ekor yang terangkat anggun.
ARKA (dalam suara kucing, namun tetap bisa bicara):
"Aku kembali... Astaga! Kenapa mimpi itu terasa seperti... hidupku dulu?"
Lampu meja menyala otomatis.
Savitri, masih mengenakan piyama, berdiri dengan ekspresi heran.
SAVITRI:
"Kamu ngomong dalam tidur, Ka. Kau bilang 'ramuan malaria' sama 'ibu-ibu nadi'. Kau ngigau?"
ARKA (menoleh cepat):
"Ngigau? Tidak. Aku barusan jadi putra mahkota Dinasti Tang yang menyamar sebagai tabib!"
Savitri mengangkat satu alis.
SAVITRI (setengah mengantuk):
"Kucing magenta macam apa kamu ini..."
Arka duduk tegak di bantal. Ia melihat ke arah jendela.
Cahaya fajar menyelinap pelan. Tapi dalam benaknya, suara guqin masih terdengar.
Mungkin hanya mimpi. Atau … kenangan dari kehidupan sebelumnya.
---
🟡 To be continued …
🌐 Semesta Tur Wahyudin
🌏 Semesta AE
🗄️ AE Fiksi
🗃️ AE Sinetron Script
📁 AE Jadi Aku Sebentar Saja
📂 Alt. Episode 01
🗓️ Pacitan, 28 Juli 2025
✒️ Tur Wahyudin