Pertumbuhan perusahaan
merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan
perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor
eksternal, internal, dan pengaruh iklim industri lokal. Perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage,
sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi
biaya keagenan (agency cost) antara pemegang saham dengan manajemen
perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah
sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan
hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur.
Pertumbuhan perusahaan
yang cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar
kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan
untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak
membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi.
Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penelitian dan pengembangan.
Semakin besar R&D cost-nya maka berarti ada prospek perusahaan untuk
tumbuh (Sartono, 2001).
Pertumbuhan perusahaan
dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan
penjualannya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari
aspek pemasaran perusahaan saja.
Pengukuran
yang lain adalah dengan melihat pertumbuhan laba operasi perusahaan. Dengan
melakukan pengukuran laba operasi perusahaan, kita dapat melihat aspek
pemasaran dan juga efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan sumber daya yang
dimilikinya. Pengukuran berikutnya adalah dengan mengukur pertumbuhan laba
bersih, dimana inputnya pertumbuhan laba bersih ini adalah modal, sedangkan
outputnya adalah laba. Pengukuran pertumbuhan perusahaan yang terakhir adalah
melalui pengukuran pertumbuhan modal sendiri.
DAFTAR PUSTAKA