Minggu, 19 Januari 2014

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA MELALUI AKTIVA TETAP pada PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI 2 BANDUNG



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya tentu  memiliki tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan utama berdirinya perusahaan adalah untuk mendapatkan laba (keuntungan). Tidak semata-mata mendapatkan laba dalam jangka pendek saja namun juga jangka panjang. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki secara efisien juga efektif.
Dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif ditambah dengan kondisi perekonomian yang belum kondusif, menuntut perusahaan untuk dapat membaca segala peluang dan memanfaatkan segala kondisi yang ada agar dapat bertahan. Menanggapi peluang tersebut, perusahaan melakukan berbagai strategi yang di tuangkan ke dalam berbagai kebijakan. Dan perusahaan perlu di dukung dengan berbagai aktivitas operasi perusahaan yang berjalan dengan lancar, agar kegiatan operasional tidak terhambat, ketersediaan modal kerja merupakan masalah penting dalam mendukung kelancaran operasi perusahaan.
Modal kerja ini merupakan kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek atau dapat dikatakan sebagai sejumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan. Modal kerja ini sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya perusahaan dapat menutup kerugian-kerugian dan dapat mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Ketersediaan modal kerja harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jika tidak, kekurangan jumlah modal kerja ini akan berdampak pada terganggunya kegiatan operasional perusahaan. Akan tetapi adanya modal kerja yang berlebihan juga dapat menunjukkan adanya dana yang tidak produktif, hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.karena adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan telah di sia-siakan.
            Terpenuhinya modal kerja ini terkadang tidaklah mudah. Karena dalam hal ini manajer harus pandai dan teliti dalam menganalisa berbagai faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja dengan berbagai sumber yang ada. Sumber modal kerja, penggunaan modal kerja,dan komposisi modal kerja pada akhir periode merupakan faktor penting dalam membuat penilaian aktivitas perusahaan yang telah lampau dan dalam mempertimbangkan kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada waktu yang akan datang.
Kegunaan modal kerja diantaranya untuk membeli tambahan aktiva tetap. Aktiva tetap merupakan aktiva yang relatif tetap dan tahan lama, oleh karena itu investasi dana kedalam aktiva tetap pun cukup penting  dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh kembali dana yang sudah dikeluarkan untuk membelanjai operasi perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan barang dagangan ataupun hasil produksinya.
Perusahaan moda transportasi yang memberikan pelayanan jasa, ketika permintaan semakin besar namun sarana dan prasarana tidak mendukung, maka perusahaan akan kehilangan konsumen dan menurunkan profitabilitas perusahaan. Semakin luas pangsa pasar yang dimiliki oleh suatu perusahaan bagi produknya, hal tersebut dapat pula mendorong perusahaan untuk dapat memperbesar produksinya agar dapat mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luasnya pasar bagi produksinya.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero), merupakan perusahaan milik Negara/ Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dapat dipahami sebagai suatu perusahaan yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. PT.KAI (Persero) ini bergerak di bidang pelayanan jasa angkutan kereta api penumpang dan barang. maka PT. KAI (Persero) harus dapat memberikan pelayanan yang prima bagi pengguna jasanya sesuai visi “Terwujudnya Kereta Api sebagai Pilihan Utama Jasa Transportasi dengan Fokus Keselamatan dan Pelayanan.” dan misi PT. KAI (Persero) “Menyelenggarakan jasa transportasi sesuai keinginan stakeholder dengan meningkatkan keselamatan dan pelayanan serta penyelenggaraan yang efisien”, diharapkan dengan penggunaan modal kerja dalam penambahan aktiva tetap dalam aktivitas operasionalnya akan memperoleh laba yang maksimal, dan dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi penggunanya.
Agar dapat memberikan layanan profesional dan prima pada pelanggan, sarana kereta api harusah dapat dipelihara dengan sebaik mungkin, agar hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan pelayanan jasa kereta api pada publik dapat di minimalisir keberadaannya. Dengan modal kerja ini persediaan alat-alat untuk memelihara kereta api dapat di beli, dengan harapan pengembalian dana yang digunakan dapat kembali dalam waktu yang pendek.  Artinya jika sarana baik dan didukung dengan prasarana yang baik pula, akan berdampak pada pelanggan. Pelayanan publik yang aman, nyaman dengan sendirinya akan berpengaruh pada pendapatan (laba).
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah modal kerja terhadap laba melalui aktiva tetap yang akan dituangkan dalam judul “Pengaruh Modal Kerja terhadap Laba melalui aktiva tetap pada PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.”