Kamis, 02 Februari 2017

Instagram Tentang Ta'aruf oleh Arif Rahman Lubis

Ben Kasyafani
Nikah
Lewat Ta'aruf

Ta'aruf (bagian ke-1)

@Regrann from @arifrahman.lubis - "Ta’aruf hanya dilakukan oleh yg memiliki kesiapan menikah (salah satunya restu orang tua untuk segera menikah) . Sehingga prosesi ta’aruf yg ia lakukan tidak menjadi hal yang sia-sia bahkan PHP. . Jadi sebelum ta'ruf, ikhwan dan akhwat komunikasi dahulu ke orang tua. Jangan sampai sudah ta'aruf bahkan sudah cocok, orang tua belum tahu kamu mau nikah. Sehingga saat kamu kenalkan calon ke ortu, mereka Kaget dan ga setuju kamu menikah segera. . . Saat komunikasi dan minta restu untuk proses menikah ke orang tua, kamu juga bisa tanyakan..Sosok menantu seperti apa yg diharapkan. Apa yang ga boleh ada pada dirinya... Hal ini (selama ga bertentangan syariat),bisa jadikan bahan masukan. . . Ta'aruf itu bener-bener kenalan. Dgn cara yg terjaga,bukan membahayakan kehormatan dgn berdua-duaan. So,saat bertemu dan taaruf itu kudu didampingi keluarga atau ustadz/ah atau orang yg dipercaya. . . Ta'aruf itu kamu dan dia bisa saling mengukur, saling menilai, saling bertanya. Sehingga mendapat gambaran sosok spt apa si dia. Apakah sesuai dgn krtieria harapanmu? Apakah pantas untuk kau bawa dalam doa istikharahmu? . . . Di awal ta’aruf, kalau kalian belum saling mengenal. Boleh saling bertukar biodata 😊👍. Ini untuk memudahkan saat bertemu, sudah ada gambaran sosoknya. . . Ketika bertemu, kamu dan dia juga boleh saling mempresentasikan tentang diri, latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, visi misi hidup, visi berumah tangga dan lainnya. . . Dalam ta'aruf, kamu memiliki hak untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara detail kepada calon pasangannya, seperti kebiasaan-kebiasaan, sifat, penyakit dsb. . . Ingat ya sahabat. Kurangi baper. Dalam berta’aruf jangan terburu-buru menjatuhkan cinta, akan tetapi dalamilah pribadinya. Karena dia yg ta'aruf denganmu ini belum tentu jodohmu. Ga asik kalau hati penyok karena cinta datang belum pada waktunya 😅 . Jika dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak telah merasa saling cocok, maka dapat dilakukan proses istikharah dan musyawarah dengan orang tua dan atau ustadz/ah juga yang dipercaya. . . In syaa Allah masih ada bagian 2 dan 3 😊 #taaruf . #jodoh #nikah #menikah" - #Regrann
Foto kiriman Tur Wahyudin (@tur_wahyudin) pada

(Bagian ke-2)

@Regrann from @arifrahman.lubis - ""Saya takut bang, kalau ternyata yang ditampilkan di medsos hanya pencitraan." . . "Aku khawatir, apakah benar dia seperti yg kelihatan dan diharapkan...takut itu hanya sesuatu yg melenakan." . . Lantas bisakah ta'aruf menjadi solusi agar kita benar-benar mengenal dirinya? . . Bisa, in syaa Allah bisa :) . . Bagaimana caranya? .. Caranya... kamu minta data dia selengkap yang kamu butuhkan. Kalau belum mengenal, bisa meminta dikirim biodatanya dulu . . Lalu, saat bertemu dgn didampingi keluarga atau ustadz atau orang yg dipercaya, kamu juga bisa meminta dia untuk menjelaskan tentang diri, latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, visi misi hidup, visi berumah tangga, sifat spesialnya, kebiasaannya dan lainnya. . . . Cukupkah? Saran saya jangan cukup sampai disini. Mintalah pendapat dari orang lain. Siapa dia? . . Dia adalah: . 1) Orang yg pernah lama tinggal/melakukan perjalanan dengannya. Bisa teman kosnya dulu, bisa tetangganya, bisa juga orang yg suka naik gunung bareng . . 2) Orang yg pernah bermuamalah dengannya. Bertransaksi jual beli atau hutang piutang dengannya. Atau hubungan pekerjaan atau organisasi . . 3) Kalau bisa, mendapat pendapat dari Orang yg pernah berselisih, bertengkar, bersengketa dengannya. . . Kenapa, karena dahulu Umar Ra pernah menyampaikan tiga ukuran penilaian ini sebagai tolak ukur seseorang menengenal betul orang lain. Pernah bersama dalam waktu lama, sehingga tidak ada kebiasaan atau sifat yg disembunyikan. Pernah bermuamalah, sehingga mengetahui kadar tanggung jawab dirinya. Dan kalau bisa yg pernah berselisih, sehingga ketahuan akhlaknya saat dirinya bermasalah& sedang marah . . Dari ketiga hal ini in syaa Allah akan lebih jelas terlihat, apakah dia si penjual minyak wangi yg akan mengharumkan hari-harimu.... Jangan sampai, dia malah si pandai besi yg memanaskan dirimu sepanjang waktu. . . Lalu, bagaimana cara agar yg datang adalah orang yg mencintai Allah dan Allah pun mencintainya? . Bagaimana cara agar setelah ta'aaruf, hati menjadi yakin karena dipilihkan dengan pilihan terbaik dari Allah? . . . in syaa Allah akan kita bahas di kesempatan mendatang :)" - #Regrann
Foto kiriman Tur Wahyudin (@tur_wahyudin) pada

(Bagian ke-3)

@Regrann from @arifrahman.lubis - "Bagian 3 ini saya berbagi kisah nyata seorang akhwat dalam proses ta'arufnya. Semoga menginspirasi. . . "Saya seorang wanita yang pernah menjalankan pacaran sekaligus juga ta’ruf. Tentunya waktu yang berbeda. Pada awalnya saya menjalin hubungan dengan seorang pemuda.Pacaran begitu menyebutnya. Kami merasa saling memiliki satu sama lain. Kami saling terikat dalam banyak hal. Komunikasi, pergaulan, pembicaraan masa depan,dan sebagainya. Namun sering kali diantara kami masa-masa itu hadir perasaan gelisah. Ketakutan untuk kehilangan, kecemburuan, dan sejenisnya. Perasaan suka-cita juga kesedihan tak bisa dicegah. . . . . Namun kemudian , setelah saya tahu tidak selayaknya bagi muslimah untuk berpacaran,akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkanya. Tentu dengan cara sepihak karena orang yang saat itu masih saya cintai tidak berkenan. Tapi saya lebih mencintai Allah sehingga harus meninggalkanya dengan cara yang baik. Hari-hari tanpa pacaran ternyata sungguh melegakan. Ibadah lebih khusyuk dan ketenangan lebih banyak didapatkan. Saya merasa seperti burung yang terbang bebas. Tanpa ada cemburu atau dicemburui. Tanpa takut peniaian seseorang. Semua terasa ringan. . . . . Ketika suatu hari saya menjalani proses ta’aruf saya dipenuhi kepasrahan kepada Allah atas semua hasilnya. Apalagi dia yang bertaaruf denga saya adalah orang yang belum begitu saya kenal. Pada awalnya saya khawatir tidak bisa dicintai dan mencintai. Mengingat masa-masa pacaran dulu masih begitu lekat dalam ingatan,akan sulit melupakan orang yang dulu pernah saya cintai. Tapi ternyata hal yang saya takuti itu tidak terjadi. . . . . Setelah kami resmi menikah, saya merasa tidak pernah mencintai seseorang melebihi cinta saya pada suami. Yang lebih membahagiakan, saya tidak dihantui peraaan dikhianati cinta Allah. Alhamdulilah inilah berkah proses yang kami jaga kesucianya.." (kisah ukhti LR dari buku Agar Ta'aruf Cinta Berbuah Pahala). . . . . #taaruf #nikah #jodoh #pernikahan #halaqahcinta" - #Regrann
Foto kiriman Tur Wahyudin (@tur_wahyudin) pada

(Bagian ke-4)

@Regrann from @arifrahman.lubis - "BIODATA atau CV Ta'aruf . . Mungkin ada banyak yang bertanya, apa sih biodata ta'aruf itu? . In syaa Allah disini kita coba bahas ya. . . . * Biodata digunakan untuk menggambarkan kondisi pribadi kita secara umum kepada calon pasangan yang akan berta'aruf dengan kita. Biodata diserahkan kepada perantara (ayah, kakak lelaki, ustadz ustadzah, sahabat yg dipercaya dan sebaiknya sudah menikah) untuk diberikan kepada orang yang akan bertaaruf dengan kita. . Adanya biodata bisa jadi seleksi awal, apakah dari data umum di biodata, si dia ini kira-kira sesuai kah dengan kriteri kita dan bisa berlanjut ke tahapan taaruf selanjutnya. . Adanya biodata juga diharapkan memudahkan proses mengenal di awal, juga membantu proses mengenal lanjutan (dengan bertemu didampingi perantara) karena banyak informasi umum yang bisa diketahui dengan membacanya . . . . * Lalu, apa saja isi biodata? . Secara umum isinya tentang informasi diri, pendidikan, organisasi, pekerjaan/usaha, kegiatan diluar pekerjaan/usaha, informasi keluarga, kriteria calon (non fisik maupun fisik) , kondisi keagamaan diri, kondisi keagamaan keluarga, kebiasaan sehari-hari, , karakter pribadi yang menonjol, visi misi hidup, visi misi berkeluarga, rencana dalam hal tempat tinggal, rencana terkait anak-anak, rencana terkait pekerjaan/usaha/profesi mendatang, dll.... Wah, banyak banget kan yang bisa diinformasikan dari biodata ini 😊👍 . . Hal-hal yang penting dalam membuat biodata: - Jujur (*kalau umur 35,jangan ditulis 17 tahun 😅) - Tidak melebih-lebihkan (kalau punya ayam 2 ekor, jangan mengaku punya peternakan ayam besar 😅 ) - Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami (gak ribet njelimet) . . - Tidak memasukkan informasi spesifik menyangkut aib yang bukan untuk dikonsumsi umum. . - Tidak berlebihan dalam menentukan kriteria (*maunya putih, tinggi 175cm, lesung pipi, hafidzah, s3, suaranya lembut, penyabar, penyayang.... Yg gini mungkin gak ada, kalaupun ada....masalahnya kayaknya ndak mau sama kamu 😁) . - dan lainnya (monggo jika ada yg mau menambahkan) . . . . Silahkan tag sahabat-sahabat yang sudah siap untuk membuat biodata taaruf nya 😊👍 . #taaruf" - #Regrann
Foto kiriman Tur Wahyudin (@tur_wahyudin) pada

(Bagian ke-5)

@Regrann from @arifrahman.lubis - "Perantara #Taaruf . . Mungkin banyak yang bertanya, siapakah dia? . Secara garis besar, perantara ta'aruf adalah dia yg: . 1) Sudah punya ilmu dan pengalaman (agama & pernikahan) . 2) Mengenal diri kita (semakin kenal, semakin baik) . 3) Bisa dipercaya (termasuk menjaga rahasia) . . Lalu siapakah kiranya dia orang yg sebaiknya dimintai bantuan menjadi perantara ta'aruf kita (umumnya bagi muslimah, sekaligus membantu mencarikan calon pasangan untuk kita?) . - Ayah . - Saudara kandung . - Murabbi/ah atau Ustadz/ah . - Sahabat yg memahami agama dan sudah menikah . . Bagaimana jika ayah / saudara kandung belum paham tentang proses taaruf...beliau sepertinya kurang pas jika dimintai bantuan mencarikan calon pasangan dan menjadi perantara ta'aruf? . Maka minta bantuan murabbi/ah atau ustadz/ah mu sbg perantara yg membantu. Kalau saat ini belum rutin mengikuti kajian pekanan atau taklim rutin di komunitas/masjid di kotamu, maka sekaranglah saatnya. Selain mendapatkan bantuan, in syaa Allah, kamu tentu juga mendapatkan sahabat-sahabat shalih yg menemani proses hijrahmu. Siapa tau sahabat itu kelak jadi iparmu...Jodoh-siapa-tahu 😁 . . Apa manfaat adanya perantara?. . - Perantara dapat membantu kita mencari informasi tentang si dia . - Dapat menjauhkan dari berduaan, baik dalam pertemuan langsung maupun chat. Perantara dapat menemani kita dan si dia. Bahkan ddngan chat seperti WA, kita bisa terbantu dapat komunikasi dengan baik dan intens tanpa khawatir terbelokkan setan dengan membuat grup chat WA dan memasukkan perantara didalamnya. Komunikasi lebih terarah, juga terjaga, Alhamdulillah. . . - Membantu mengarahkan dan mempertegas proses ta’aruf. Perantara bisa membantu memberikan batas waktu kapan deadline ta’aruf, kapan ta’aruf selanjutnya dilakukan, kapan pertemuan Dgn orang tua, kapan khitbah, dll. . . - Membantu memotivasi, jika dalam proses taaruf ada kendala-kendala yg terjadi. . In syaa Allah di bagian selanjutnya akan dibahas tahapan ta'aruf dari awal sampai khitbah 😊 . . Jika dirasa manfaat,boleh tag sahabat-sahabatnnya #nikah #jodoh" - #Regrann
Foto kiriman Tur Wahyudin (@tur_wahyudin) pada

(Bagian ke-6)

@Regrann from @arifrahman.lubis - "TAHAPAN TAARUF PRA TA'ARUF a). Luruskan Niat Apa niatmu untuk menikah? Menjaga kesucian diri, memperbaiki ibadah kepada Allah, membahagiakan orang tua, membangun keluarga dakwah penuh berkah, atau apa lagi? :) . b). Persiapkan Diri (in syaa Allah ada pembahasan tersendiri) Ilmu agama, ilmu berumah tangga, fisik, mental, finansial, sosial. . c). Sampaikan Maksud dan Minta Izin Orang Tua (in syaa Allah dibahas setelah ini) Sampaikan niat menikahmu. Sampaikan rencanamu. Minta izin. Minta nasihat dan minta masukan akan kriteria sosok yg kelak akan jadi pasanganmu. Jelaskan usahamu selama ini mempersiapkan dan memantaskan diri. Jangan lupa minta doa kedua orang tua agar proses menjemput jodohmu berlangsung berkah dan dimudahkan. . d). Membuat Biodata (sudah dibahas di Taaruf bagian 4) . e) . Menentukan Kriteria Calon Terbaik (in syaa Allah ada pembahasan tersendiri) . f) Meminta bantuan perantara (sudah dibahas di Taaruf bagian 5) . PROSES TA'ARUF a) Bertukar biodata Ajukan biodata ke perantara. Nanti perantara akan membantu pertukaran biodata. Biodata sebagai proses pengenalan awal dan tahap penilaian awal (tentunya dengan istikharah) apakah lanjut atau tidak. b) Ta'aruf Via Grup Chat atau Email Setelah bertukar biodata. Mungkin kamu ingin menanyakan beberapa hal penting terkait dirinya, karakternya, kebiasaannya, visi misi hidupnya, keluarganya dll. Dia juga ada beberapa pertanyaan. Tanya jawab ini bisa via email dengan cc ke perantara, atau grup WA yang beranggotakan kamu dia dan perantara. . c) Ta'aruf via Pertemuan Langsung. Banyak hal yg bisa ditanyakan dan bisa dilihat dengan bertemu langsung ditemani perantara. . . . PASCA TA'ARUF a) Proses Musyawarah dengan Ortu dan ustadz/ustadzah (dibahas tersendiri in syaa Allah) b) Proses istikharah (dibahas tersendiri in syaa Allah) c) Proses silaturahim debgan keluarganya dan Antar Keluarga. d) Khitbah/ Lamaran e) Persiapan Akad dan Walimah . . . * NB: Proses ta'aruf sampai dengan khitbah sebaiknya dirahasiakan. “Rahasiakan pinangan, umumkanlah pernikahan." (HR Thabrani) . . Yuk tag sahabat tercinta. #jodoh #nikah #singlelillah #halaqahcinta" - #Regrann
Foto kiriman Tur Wahyudin (@tur_wahyudin) pada