Semua orang yang berusaha meningkatkan
diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani
bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran
positiflah yang beredar di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu,
sebaiknya kita kenali ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba
meniru untuk mengamalkannya. (Hendi Kurniah, 2007: 99)
Orang yang berpikir positif melihat
masalah sebagai tantangan. Semua tantangan mesti dihadapi untuk diselesaikan.
Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai penderitaan hidup yang
terlalu berat sehingga akan membuat dirinya merasa hidupnya paling sengsara di
dunia ini. Maka hari-harinya diliputi kelemahan diri dan pikiran negatif yang
menghancurkan hidupnya. ′Memelihara′ pikiran negatif di dalam diri kita bisa
diibaratkan dengan membangunkan singa yang sedang tidur. Sebetulnya tidak
apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah. (Hendi Kurniah, 2007:
99)
Nikmatilah hidup ini, jangan jadikan
ia sebagai beban. Menikmati hidup adalah cara berpikirnya orang yang merdeka.
Jangan biarkan diri kita terpenjara oleh situasi dan keadaan. Kita yang menentukan
bagaimana kita bersikap atas masalah yang dihadapi. Dengan berpikir positif
akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti
ia tidak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik. Berpikir positif juga
akan membuka pikiran untuk menerima saran dan ide dari orang lain. Karena
dengan begitu, boleh jadi hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu menjadi
lebih baik. Maka lahirlah pribadi yang terbuka, tidak merasa paling baik namun,
terus belajar menerima nasehat dan masukan dari orang lain yang tentunya
memberikan manfaat untuk perubahan dirinya. (Hendi Kurniah, 2007: 100)
Orang yang berpikir positif selalu
mensyukuri apa yang dimilikinya. Dan tidak berkeluh kesah tentang
apa-apa yang tidak dimilikinya. Tidak mendengarkan penilaian buruk orang
lain yang dapat melemahkan semangat juangnya. Sudah pasti, penilaian buruk
orang lain akan berteman baik dengan pikiran negatif. Karena itu
mendengarkan omongan yang tak ada manfaatnya adalah perilaku yang dijauhi
si pemikir positif. (Hendi Kurniah, 2007: 100)
|
Selanjutnya melatih berpikir positif
dengan tidak banyak membuat alasan, tapi langsung bikin tindakan. Pernah dengar
pelesetan NATO (No Action, Talk Only),
kan? Jangan cuma omong doing, tapi berbuat dong. Berpikir positif mampu
melahirkan energi yang akan menggerakkan kita untuk segera berbuat. Di saat
yang bersamaanbiasakanlah untuk menggunakan bahasa yang positif pula.
Maksudnya, tanamkan dan hujamkan dalam hati kita kalimat-kalimat yang
bernadakan optimism, bersemangat dan menggugah seperti “setiap masalah pasti akan
ada jalan keluarnya” atau “hidup ini adalah anugerah yang mesti disyukuri”
Milikilah! Segudang kata-kata positif yang dapat menyemangati hidup kita.
(Hendi Kurniah, 2007: 101)
Jalani hari-hari dengan menggunakan
bahasa tubuh yang positif pula. Diantaranya adalah senyuman, berjalan dengan
langkah tegap yang bersemangat, dan gerakan tangan yang ekspresif atau anggukan
yang penuh wibawa. Berbicarta dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan
′hidup′. Karena perilaku ini akan memberikan dampak kewibawaan dan kharisma
diri yang alami tanpa dibuat-buat. Sehingga akan terbentuklah citra diri yang
positif pada diri kita. Itu sebabnya, orang-orang yang berpikir positif akan
berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam jiwanya. (Hendi
Kurniah, 2007: 100)