Rabu, 12 Maret 2014

Berpikir Positif


Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang beredar di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru untuk mengamalkannya. (Hendi Kurniah, 2007: 99)
Orang yang berpikir positif melihat masalah sebagai tantangan. Semua tantangan mesti dihadapi untuk diselesaikan. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai penderitaan hidup yang terlalu berat sehingga akan membuat dirinya merasa hidupnya paling sengsara di dunia ini. Maka hari-harinya diliputi kelemahan diri dan pikiran negatif yang menghancurkan hidupnya. ′Memelihara′ pikiran negatif di dalam diri kita bisa diibaratkan dengan membangunkan singa yang sedang tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah. (Hendi Kurniah, 2007: 99)
Nikmatilah hidup ini, jangan jadikan ia sebagai beban. Menikmati hidup adalah cara berpikirnya orang yang merdeka. Jangan biarkan diri kita terpenjara oleh situasi dan keadaan. Kita yang menentukan bagaimana kita bersikap atas masalah yang dihadapi. Dengan berpikir positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tidak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik. Berpikir positif juga akan membuka pikiran untuk menerima saran dan ide dari orang lain. Karena dengan begitu, boleh jadi hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Maka lahirlah pribadi yang terbuka, tidak merasa paling baik namun, terus belajar menerima nasehat dan masukan dari orang lain yang tentunya memberikan manfaat untuk perubahan dirinya. (Hendi Kurniah, 2007: 100)
Orang yang berpikir positif selalu mensyukuri apa yang dimilikinya. Dan tidak berkeluh kesah tentang apa-apa yang tidak dimilikinya. Tidak mendengarkan penilaian buruk orang lain yang dapat melemahkan semangat juangnya. Sudah pasti, penilaian buruk orang lain akan berteman baik dengan pikiran negatif. Karena itu mendengarkan omongan yang tak ada manfaatnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif. (Hendi Kurniah, 2007: 100)

Selanjutnya melatih berpikir positif dengan tidak banyak membuat alasan, tapi langsung bikin tindakan. Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Jangan cuma omong doing, tapi berbuat dong. Berpikir positif mampu melahirkan energi yang akan menggerakkan kita untuk segera berbuat. Di saat yang bersamaanbiasakanlah untuk menggunakan bahasa yang positif pula. Maksudnya, tanamkan dan hujamkan dalam hati kita kalimat-kalimat yang bernadakan optimism, bersemangat dan menggugah seperti “setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya” atau “hidup ini adalah anugerah yang mesti disyukuri” Milikilah! Segudang kata-kata positif yang dapat menyemangati hidup kita. (Hendi Kurniah, 2007: 101)
Jalani hari-hari dengan menggunakan bahasa tubuh yang positif pula. Diantaranya adalah senyuman, berjalan dengan langkah tegap yang bersemangat, dan gerakan tangan yang ekspresif atau anggukan yang penuh wibawa. Berbicarta dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan ′hidup′. Karena perilaku ini akan memberikan dampak kewibawaan dan kharisma diri yang alami tanpa dibuat-buat. Sehingga akan terbentuklah citra diri yang positif pada diri kita. Itu sebabnya, orang-orang yang berpikir positif akan berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam jiwanya. (Hendi Kurniah, 2007: 100)